Perusahaan pertahanan asal Inggris, mengembangkan inovasi terbarunya yang menampilkan helm khusus pilot pesawat jet dengan dibekali kemampuan penglihatan X-ray.
Motivation - Helm adalah salah satu properti yang kita gunakan sebagai pengaman atau pelindung disaat kita sedang berkendara. Nah, mungkin anda sudah sering melihat helm - helm yang sering dipakai sebagian besar orang. Namun berbeda dengan helm yang satu ini, Helm ini dibuat khusus agar dapat melihat tembus pandang seperti alat X-Ray. Hebat bukan?
Perusahaan pertahanan asal Inggris, mengembangkan inovasi terbarunya yang menampilkan helm khusus pilot pesawat jet dengan dibekali kemampuan penglihatan X-ray. Helm tersebut memiliki nama Striker HMSS yang dikeluarkan BAE System.
Helm khusus tersebut diperuntukkan untuk pilot pesawat jet tempur. Apabila pilot melihat pesawat musuh, atau posisi pesawat musuh berada di dekat pesawat, pilot tidak perlu mengamati pesawat musuh secara manual.
Pilot hanya tinggal melihatnya melalui layar helm, memastikan simbol kecil yang tertampil di helm selaras dengan objek, kemudian menekan tombol dan menembaknya. Pilot menggunakan helm Striker HMSS dari BAE Systems, yang dilengkapi pula dengan teknologi augmented reality, seperti yang digunakan pada video game.
Teknologi tersebut juga dapat diterapkan untuk bidang militer. Kamera yang terletak di sekitar pesawat jet tempur terhubung secara nirkabel dengan helmet BAE. Sistem akan memeriksa terkait arah yang sedang dilihat oleh pilot, lalu menampilkan display pandangan sesungguhnya melalui visor helm secarareal time.
Helm ini didukung dengan fitur helmet-mounted display (HMD) dan dirancang untuk membantu pilot berkomunikasi dengan pesawat. HMD merupakan satu langkah lebih maju dari teknologi bernamahead-up displays (HUD) yang pernah ada saat 1970.
HMD menunjukkan data kunci, seperti kecepatan, ketinggian dan arah. Sehingga memungkinkan pilot untuk menjaga mata mereka pada pandangan yang ada didepannya, ketimbang secara konstan harus melihat ke bawah untuk memeriksa instrumen mereka.
"Pilot memakai helm Striker, yang pada dasarnya adalah sebuah helm dengan layar terintegrasi. Ketika pilot melihat sesuatu di tanah, ia hanya tinggal menolehkan kepala, menempatkan simbol pada posisi bidik, menekan tombol dan sistem akan menghitung objek koordinat," terang Alan Jowett dari BAE Systems.
Ia mengatakan, pesawat dapat mengaktifkan sensornya, kamera atau senjata pada arah tersebut. Sehingga, bisa melakukan dialog langsung antara pesawat dan pilot.
Helm khusus tersebut diperuntukkan untuk pilot pesawat jet tempur. Apabila pilot melihat pesawat musuh, atau posisi pesawat musuh berada di dekat pesawat, pilot tidak perlu mengamati pesawat musuh secara manual.
Pilot hanya tinggal melihatnya melalui layar helm, memastikan simbol kecil yang tertampil di helm selaras dengan objek, kemudian menekan tombol dan menembaknya. Pilot menggunakan helm Striker HMSS dari BAE Systems, yang dilengkapi pula dengan teknologi augmented reality, seperti yang digunakan pada video game.
Teknologi tersebut juga dapat diterapkan untuk bidang militer. Kamera yang terletak di sekitar pesawat jet tempur terhubung secara nirkabel dengan helmet BAE. Sistem akan memeriksa terkait arah yang sedang dilihat oleh pilot, lalu menampilkan display pandangan sesungguhnya melalui visor helm secarareal time.
Helm ini didukung dengan fitur helmet-mounted display (HMD) dan dirancang untuk membantu pilot berkomunikasi dengan pesawat. HMD merupakan satu langkah lebih maju dari teknologi bernamahead-up displays (HUD) yang pernah ada saat 1970.
HMD menunjukkan data kunci, seperti kecepatan, ketinggian dan arah. Sehingga memungkinkan pilot untuk menjaga mata mereka pada pandangan yang ada didepannya, ketimbang secara konstan harus melihat ke bawah untuk memeriksa instrumen mereka.
"Pilot memakai helm Striker, yang pada dasarnya adalah sebuah helm dengan layar terintegrasi. Ketika pilot melihat sesuatu di tanah, ia hanya tinggal menolehkan kepala, menempatkan simbol pada posisi bidik, menekan tombol dan sistem akan menghitung objek koordinat," terang Alan Jowett dari BAE Systems.
Ia mengatakan, pesawat dapat mengaktifkan sensornya, kamera atau senjata pada arah tersebut. Sehingga, bisa melakukan dialog langsung antara pesawat dan pilot.
COMMENTS