Menderita penyakit autisme, tidak membuat hati anak kecil ini goyah. Ia terus berusaha sembuh dari penyakitnya. entah kenapa lukisan yang ia anggap sebagai salah satu kegemaran yang dimilikinya membuat penyakitnya berangsur - angsur turun dan membuat kondisi anak ini menjadi lebih baik.
Motivation - Menderita penyakit autisme, tidak membuat hati anak kecil ini goyah. Ia terus berusaha sembuh dari penyakitnya. entah kenapa lukisan yang ia anggap sebagai salah satu kegemaran yang dimilikinya, membuat penyakitnya berangsur - angsur turun dan membuat kondisi anak ini menjadi lebih baik dari sebelumnya.
Tak hanya itu, lukisan yang ia buat menghasilkan karya yang luar biasa dan berhasil mendapatkan nilai jual sangat tinggi. Lukisan anak tersebut dengan harga 830 Poundsterling atau setara Rp 12,8 juta.
Iris Grace Halmshaw, bocah usia tiga tahun ini awalnya melakukan ini semua sebagai terapi. Tapi, ketika orangtuanya memutuskan untuk mencoba menjual karya seni anaknya tersebut, siapa sangka banyak orang sangat menggemarinya dan berani membayar dengan harga yang tak murah.
Iris Grace Halmshaw, bocah usia tiga tahun ini awalnya melakukan ini semua sebagai terapi. Tapi, ketika orangtuanya memutuskan untuk mencoba menjual karya seni anaknya tersebut, siapa sangka banyak orang sangat menggemarinya dan berani membayar dengan harga yang tak murah.
Ternyata, lukisan yang dibuat telah membantu memperbaiki kondisi bocah perempuan lucu tersebut. Kini, dia ingin lebih banyak bermain dengan orangtuanya, dan dia jauh lebih bahagia daripada sebelumnya.
Sang ibu, Arabella Carter Johnson, dari Market Harborough di Leicestershire, Inggris, sangat senang ketika menerima banyak respons positif saat memosting foto lukisan anak tercinta ke jejaring sosial, Facebook.
"Tiga bulan lalu, Kami menyadari anak ini sebenarnya sangat berbakat," katanya. "Permintaan untuk membeli lukisan karyanya sendiri telah membanjiri hampir dari seluruh dunia. Di lelang amal London, lukisannya terjual dengan harga 830 Poundsterling," tambahnya.
Sejauh ini, pihak keluarga telah menjual sedikitnya delapan karya seni dari tangan dingin Iris Grace. Keluarga pun berencana untuk membuat lukisan yang lain juga.
Orangtuanya menuturkan, Iris didiagnosa menyandang autisme sekitar tiga tahun lalu, setelah keduanya melihat anak tercintanya jarang melakukan kontak mata. Keduanya pun mencoba beberapa terapi yang berbeda, untuk membantu si kecil.
"Kami mulai dengan terapi bermain lalu terapi bicara. Tak ketinggalan untuk okupasi dan terapi musik, dan memberikan gizi yang cukup padanya," terang sang ayah, Carter Johnson.
"Dengan bantuan banyak ahli terapi, Iris berubah cukup drastis dalam waktu singkat," tambahnya. Sekarang, Iris sudah berubah. Dirinya mampu tertawa terbahak-bahak, bermain bersama, dan berkomunikasi dengan menciptakan tanda-tandanya sendiri.
COMMENTS