Batas Tata Surya Kita Berada Dimana?
Motivation - Pernahkah terlintas dibenak anda, sebenarnya seluas apakah alam semesta kita ini ? Jika anda ingin tahu jawabannya mungkin anda harus menemukan jawaban ini dulu sebelum mengetahui jawaban pertanyaan diatas. Pertanyaan diatas sama saja jika anda ditanya seberapa banyak bintang yang ada dilangit? Yah pada intinya jawaban pertanyaan tersebut ialah mustahil. Kali ini kita tidak akan membahas alam semesta itu, melainkan tata surya kita, Matahari.
Tahukah anda bahwa semakin dekat kita dengan tata surya, maka kita akan merasakan panas yang luar biasa. Lalu dimanakah batas tata surya kita? Nah, untuk itulah para NASA akan mengumpulkan para ilmuwan untuk mengumumkan penemuan baru mengenai batas dari tata surya, yang dilakukan melalui pengamatan pesawat luar angkasa di orbit sekitar bumi.
Badan antariksa Amerika Serikat tersebut akan mengadakan teleconference untuk mendiskusikan penemuan teranyar dari pesawat angkasa Boundary Explorer, yang mempelajari batas tata-surya dari orbit yang berjarak 322.000 km dari atas Bumi.
Pihak NASA mengatakan bahwa teleconference tersebut akan disiarkan secara live di audiochannel NASA dan empat ilmuwan akan berpartisipasi. Keempat ilmuwan tersebut adalah, Arik Posner, Nathan Schwadron, David McComas dan Merav Opher.
Sebelumnya NASA telah meluncurkan pesawat tanpa awak IBEX (Interstellar Boundary Explorer) di tahun 2008 untuk memetakan batas antara tata surya dengan bagian luar tata surya. Pesawat IBEX yang bernilai USD169 juta dibangun untuk misi selama dua tahun.
Sejauh ini, IBEX telah mengabarkan banyak penemuan yang mengejutkan. Tahun lalu, contohnya, IBEX mendeteksi sebuah lapisan tipis berwarna merah di ujung tata surya, yang kemudian kini diklaim oleh ilmuwan sebagai solar wind (angin matahari).
Dan pada awal tahun ini, para ilmuwan mengumumkan bahwa IBEX telah melihat untuk pertama kalinya solar wind (angin matahari), arus partikel yang berkecepatan jutaan mil per jam.
Badan antariksa Amerika Serikat tersebut akan mengadakan teleconference untuk mendiskusikan penemuan teranyar dari pesawat angkasa Boundary Explorer, yang mempelajari batas tata-surya dari orbit yang berjarak 322.000 km dari atas Bumi.
Pihak NASA mengatakan bahwa teleconference tersebut akan disiarkan secara live di audiochannel NASA dan empat ilmuwan akan berpartisipasi. Keempat ilmuwan tersebut adalah, Arik Posner, Nathan Schwadron, David McComas dan Merav Opher.
Sebelumnya NASA telah meluncurkan pesawat tanpa awak IBEX (Interstellar Boundary Explorer) di tahun 2008 untuk memetakan batas antara tata surya dengan bagian luar tata surya. Pesawat IBEX yang bernilai USD169 juta dibangun untuk misi selama dua tahun.
Sejauh ini, IBEX telah mengabarkan banyak penemuan yang mengejutkan. Tahun lalu, contohnya, IBEX mendeteksi sebuah lapisan tipis berwarna merah di ujung tata surya, yang kemudian kini diklaim oleh ilmuwan sebagai solar wind (angin matahari).
Dan pada awal tahun ini, para ilmuwan mengumumkan bahwa IBEX telah melihat untuk pertama kalinya solar wind (angin matahari), arus partikel yang berkecepatan jutaan mil per jam.
COMMENTS