Membersihkan Samudra, Pemuda ini mencoba untuk membersihkan kotoran dari lautan yang begitu luas.
Motivation - Setiap tahun lebih dari 8 juta sampah plastik baru memenuhi samudra dan lautan di seluruh Bumi. Melihat fenomena ironis itu, seorang pemuda asal Negeri Kincir Angin memulai sebuah misi besar untuk membersihkan samudra. Boyan Slat adalah pemuda berusia 20 tahun dengan penampilan layaknya anak muda lain.
Namun, Boyan sudah memiliki sebuah start-up bernama 'Ocean Cleanup' yang tahun lalu berhasil mendapatkan bantuan investasi Rp 26 miliar. Misi Ocean Cleanup pun sangat besar, mereka ingin membersihkan samudra Pasifik dari sampah plastik hanya dalam 10 tahun.
Menariknya, Boyan dan start-up tidak ingin repot-repot berlayar mengelilingi samudra Pasifik untuk membersihkan sampah-sampah itu, dia ingin samudra Pasifik yang membersihkan dirinya sendiri. Ya, terdengar mustahil, tetapi Boyan dan Ocean Cleanup sudah menciptakan sebuah alat penangkap sampah raksasa untuk menjalankan misi itu.
Alat tersebut berupa pelampung penahan dengan panjang 2 kilometer lebih yang membentuk huruf 'V', menjadikannya pelampung terpanjang yang pernah dipasang di samudra. Alat itu nantinya bisa bergerak menyusuri samudra Pasifik dengan bantuan ombak.
Karena tidak diberi jala, ikan-ikan pun tidak dikhawatirkan akan tersangkut. Sehingga, saat pelampung itu berjalan menyusuri ombak, hanya sampah plastik yang mayoritas mengambang di permukaan air saja yang akan terkumpul dan mudah dikumpulkan oleh tim Ocean Cleanup.
Menariknya, Boyan dan start-up tidak ingin repot-repot berlayar mengelilingi samudra Pasifik untuk membersihkan sampah-sampah itu, dia ingin samudra Pasifik yang membersihkan dirinya sendiri. Ya, terdengar mustahil, tetapi Boyan dan Ocean Cleanup sudah menciptakan sebuah alat penangkap sampah raksasa untuk menjalankan misi itu.
Alat tersebut berupa pelampung penahan dengan panjang 2 kilometer lebih yang membentuk huruf 'V', menjadikannya pelampung terpanjang yang pernah dipasang di samudra. Alat itu nantinya bisa bergerak menyusuri samudra Pasifik dengan bantuan ombak.
Karena tidak diberi jala, ikan-ikan pun tidak dikhawatirkan akan tersangkut. Sehingga, saat pelampung itu berjalan menyusuri ombak, hanya sampah plastik yang mayoritas mengambang di permukaan air saja yang akan terkumpul dan mudah dikumpulkan oleh tim Ocean Cleanup.
Sebelum memulai pemasangan pelampung raksasa itu di tahun 2016, Boyan dan timnya akan mengirim 50 perahu untuk memetakan samudra Pasifik sekaligus menentukan titik-titik pembersihan. Dalam misi pembersihan samudra ini, Boyan membawahi sekitar 100 orang tim ahli yang terdiri dari oceanografi, insinyur laut, dan desainer.
COMMENTS